Sabtu, 14 Maret 2015

cerita di sebuah negeri dongeng - karyaku -


Pangeran Kentang Dan Wortelina
Disebuah desa yang bernama Desa Vegetaveloria
. Ada seorang pangeran gagah berani bernama Kentang. Iya, dia memang seorang Pangeran dari kerajaan Ketang Bul-bul. Wajahnya tampan seperti para pangeran yang lain. Sifatnya ramah dan mudah bergaul dengan siapa saja. Pangeran Kentang tidak pernah memilih-milih teman. Dia berteman dengan siapa saja. Karena Pangeran Kentang ingin punya banyak teman.

Seperti sore ini. Walaupun diatas sana si Raja Langit sedang menekuk wajahnya. Membuat langit sore itu menjadi lebih gelap. Sepertinya Raja Langit akan memerintah Raja Hujan untuk bertugas.
Tapi Pangeran Kentang tetap mengayuh sepedanya dengan riang. Dibelakangnya ada Paman Kubis dan Paman Lobak yang juga sedang mengayuh sepeda. Mereka berdua adalah pengawal dari Pangeran Kentang.
Sesuai dengan rencananya tadi malam. Sore ini Pangeran Kentang akan bermain ke desa Buah. Dia ingin menemui Wortelina yang sedang menginap di rumah Bibi Tomati. Senyum diwajah Pangeran Kentang sejak tadi merekah dengan lebar. Dia tidak sabar ingin menunjungkan sebuah main baru ke Wortelina. Pasti Wortelina akan suka. Begitu batinnya.
Dengan semangat Pangeran Kentang memacu sepedanya lebih kencang. Karena sepertinya Raja Hujan sudah mulai mengetukkan tongkat saktinya. Pangeran kentang dapat merasakan rintik-rintik hujan yang jatuh mengenai lengannya.
“pangeran bagaimana kalau kita berhenti dulu? Hujan sudah mulai turun” usul Paman Lobak
Pangeran Kentang menggeleng “aku tidak mau paman. Aku sudah berjanji dengan Wortelina. Aku tidak mau telat sampai rumah Bibi Tomati”
“tapi sepertinya Raja Hujan sudah menumpahkan air di kualinya” seru Paman Kubis seraya mendongakkan kepalanya ke atas.
“maka dari itu, ayo kita ngebut paman. Tidak sampai 10 menit lagi kita sampai” ucap Pangeran Kentang
Paman Lobak dan Paman Kubis saling memandang dan kemudian menganggukkan kepalanya. Akhirnya mereka setuju untuk tetap maju. Walaupun di atas sana Raja Hujan sudah menumpahkan kuali airnya.
Pangeran Kentang, Paman Lobak dan Paman Kubis sampai di rumah Bibi Tomati dengan keadaan basah kuyub. Badan mereka mengigil. Dan dengan cekatan Wortelina serta Bibi Tomati menyuguhkan secangkir wedang jahe untuk mereka bertiga.
“kenapa kau nekat menerobos hujan? Bukan kah Raja Hujan sudah menumpahkan kuali airnya?” Tanya Wortelina cemas.
Pangeran Kentang hanya tersenyum. Dia merogoh tas yang tadi disandangnya. “ini” Pangeran Kentang menyodorkan sebuah bungkusan dari bunga tulip.
“apa ini?” Tanya Wortelina.
“buka saja” kata Pangeran Kentang
Wortelina membuka bungkusan itu. Matanya berbinar-binar ketika melihat benda apa yang diberikan oleh Pangeran Kentang.
“terima kasih ya” ucap Wortelina tulus disertai dengan sebuah senyuman manis. Wajah Pangeran Kentang memerah.
“ciee wajah pangeran kenapa? Kok jadi merah seperti itu” goda Paman Lobak.
“apa sih paman” Pangeran Kentang mengelak. Bibi Tomati, Paman Lobak dan Paman Kubis tergelak. Sementara Wortelina hanya mengulum senyum.
“aku juga punya hadiah untuk mu. Tunggu sini ya” Wortelina beranjak masuk ke dalam kamarnya. Mengambil sebuah hadiah yang sudah disiapkannya.
Di ruang tamu Pangeran Kentang menunggu. Dia penasaran dengan hadiah apa yang akan di berikan Wortelina.
“ayo duduk di depan saja” ajak Wortelina setelah keluar kamar. Ditangannya ada sebuah bungkusan. Pangeran Kentang berdiri dan mengikuti Wortelina.
Mereka berdua sama-sama duduk di kursi panjang yang ada di teras rumah Bibi Tomati. Kaki Pangeran Kentang berayun-ayun kedepan dan kebelakang. Di sebelahnya Wortelina duduk sambil menatap rintikan hujan yang turun dengan derasnya.
Dia selalu senang jika hujan turun. Karena menurut Wortelina, bila hujan sudah turun berarti Raja Hujan sedang berbahagia. Ya seperti sore hari ini. Entah apa yang sudah membuat Raja Hujan bahagia.
“ini” Wortelina menyodorkan bungkusan yang ada ditangannya. “di buka” lanjutnya. Pangeran Kentang membuka bungkusan itu dengan hati-hati. Lalu dia mengeluarkan hadiah itu. Sebuah syal berwarna coklat. Rapi sekali.
“untuk mu. Aku tahu kalau kau sering kedinginan saat hujan turun. Jadi syal itu untuk membuat mu hangat. Bagaimana? Bagus tidak?” Tanya Wortelina.
Pangerang Kentang mengangguk-anggukkan kepalany. “bagus sekali. Terima kasih ya Wortelina” ucapnya gembira.
“sama-sama. Bola kristal yang tadi juga indah” kata Wortelina
Mereka berdua sama-sama diam. Tidak ada yang salingberbicara karena hanyut dalam permainan musik hujan. Mengalun kerasa namaun teratur.
“wortelina” panggil Pangeran Kentang
“iya?”
“kenapa kamu sangat suka dengan hujan? Kan hujan itu membuat kita kedinginan?” Tanya Pangeran Kentang.
Wortelina mengulum senyum. “karena hujan itu indah” jawabnya mantap. Pangeran Kentang melongo. “kok bisa begitu?”
“ya menurutku hujan itu indah. Coba saja kau lihat. Mereka turun dari atas langit dengan perlahan kan. Pertama kali mereka turun, mereka turun ke bumi seorang diri. Kemudian setelah Raja Hujan menumpahkan kuali airnya. Mereka jadi banyak. Teman-teman mereka saling bersatu. Mereka menjadi koloni Raja Hujan yang hebat. Membahasi bumi secara bersama-sama. Bersama-sama bergandengan tangan” seru Wortelina dengan riang. Dia selalu senang bila ada yang bertanya seperti ini.
“lalu kenapa kau bisa suka?” Tanya Pangeran Kentang
“karena bila hujan turun. Aku bisa mendengar alunan musik indah yang ada hanya disaat hujan turun” Wortelina tersenyum.
Pangeran Kentang menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal. “aku tidak mengerti”
“oh baiklah. Kau ikuti aku ya” Wortelina memejamkan matanya. Disebelahnya Pangeran Kentang mengikuti apa yang dilakukan Wortelina, memejamkan mata. “dengarkan suaranya” bisik Wortelina.
Pangeran Kentang mengikuti. Perlahan telinganya mulai mendengar suara-suara tetesan hujan yang jatuh diatas daun, diatas genting rumah, jatuh tepat ketanah, diatas batang pohon, dimana-mana. Pangeran Kentang bisa mendengarnya. Dan suara-suara itu terdengar mengalun dengan teratur. Indah.
“bagaimana?” Tanya Wortelina yang sudah membuka matanya.
Pangeran Kentang membuka matanya. “aku mendengarnya. Indah sekali ya” ucapnya girang
“tuh kan apa aku bilang. Hujan itu indah”
Mereka berdua sama-sama terdiam lagi. Menikmati suara-suara rintikan hujan yang sudah mulai mereda. Sama-sama menikmatinya.
“kau menciumnya tidak?” Tanya Pangeran Kentang. “ya aku menciumnya. Hmm bau tanah yang kena hujan. Segar” seru Wortelina
“sedap”
“lalu menyegarkan”
“indah”
Mereka berdua mulai bersahut-sahutan menyerukan pendapat mereka mengenai bau hujan. Kemudian tertawa bersama-sama ketika menyadari hal konyol yang mereka lakukan.
“ayo” Pangeran Kentang menarik Wortelina ketengah-tengah hujan. “basah” seru Wortelina “tidak apa-apa. Aku ada di sini.aku juga basah” balas Pangeran Kentang
Mereka berdua menari-nari dibawah guyuran hujan. Menikmati tetesan air hujan yang tumpah dari kuali air Raja Hujan. Tidak peduli dengan status hidup masing-masing. Dibawah guyuran hujan mereka berdua bebas menjadi diri mereka sendiri. Bebas.
“wortelina kau cantik” seru Pangeran Kentang berteriak dan berlari menghindar saat Wortelina akan menagkapnya.
“kau juga tampan. Terima aksih ya” seru Wortelina juga berteriak.
Mereka berdua sama-sama tersenyum bahagia. Dibawah guyuran hujan ini akan menjadi sebuah kenangan indah tersendiri.

Kamis, 05 Maret 2015

jendral pilik dan pasukan alit

Sosok seorang Jenderal datang dari seberang planet. berdiri tegak menatap ke depan dengan sesekali mengangkat tangan menyentuh sebelah kanan pelipisnya menyusuri apa yang ada dihadapannya. Tak lain adalah Jenderal Pilik, dia datang bersama pasukan alit mencoba untuk memaksa pasukan kregistron yang ada di bumi menyelinap mundur dan berlari ke belakang..
Kekuatan yang ada pada jenderal pilik dan pasukannya ternyata sedikit berkurang karena perjalanan mereka dari planet neptunus menuju bumi. Tak disangka Jenderal deirla yang memimpin pasukan kregistron sudah siap menyambut gempuran dari pasukan Pilik dengan bersenjatakan sinar arkrego untuk menghancurkan jenderal Pilik dan pasukannya. Jenderal Pilik dan Pasukan Alit kaget, tercengang dengan kekuatan dan kesiapan yang ada pada pasukan kregistron. Akhirnya mau tidak mau Jenderal Pilik dan Pasukan Alit harus bertempur melawan jenderal Deirla dan pasukannya. Pertempuran yang tidak seimbang terjadi, satu per satu dari masing-masing anggota mereka mati, terbunuh. Mengetahui pasukan alit lebih banyak yang gugur, Jenderal Pilik akhirnya mengeluarkan satu-satunya senjata andalannya yaitu sinar pregothic dan kemudian sinar itu menembus dan membunuh semua yang sedang bertempur ditempat itu, tidak terkecuali Jenderal Pilik dan Jenderal Deirla mereka semua juga terbunuh karena sinar pregothic.
Jenderal Pilik dan Pasukan Alit dari Neptunus akhirnya tidak bisa menaklukkan bumi yang dipimpin oleh jenderal devirna  dan pasukan Kregistron.

rosalina wahyudi- sinopsis novel perahu kertas

Senin, 02 Maret 2015

TODAY NEWS

Kacamata Gratis Untuk Siswa Berekonomi Lemah

Advertorial - detikNews
Kacamata Gratis Untuk Siswa Berekonomi Lemah Head of CSR BCA Sapto Rachmadi (kedua dari kiri) dan Kepala BCA KCU Yogyakarta Sabar Purnomo (kanan) memperhatikan seorang siswa yang sedang melakukan pemeriksaan mata, Selasa (17/2)

Jakarta - Pada minggu ketiga Februari 2015 lalu, tepatnya Senin, 16 Februari, ada kegiatan menarik di SMAN 1 Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Saat itu sekolah  memfasilitasi  kegiatan pemeriksaan  mata  bagi  para siswa. Berdasarkan pemeriksaan, bagi siswa yang memerlukan dan  belum  memiliki kacamata baca, akan mendapatkan bantuan sebuah kacamata baca secara cuma-cuma alias gratis.

Kegiatan tersebut dilakukan dengan tetap mempertimbangkan proses belajar siswa tidak terganggu. Tentu saja para  siswa menyambut hangat kegiatan ini. “Saya senang karena bisa memeriksakan  mata secara gratis. Ada  beberapa teman yang harus menggunakan kacamata baca,” ungkap salah seorang siswa kelas X.

Sebut  saja Bagas Saputra, siswa kelas XI MIA 1, dan Rangga, siswa kelas XI MIA 2, merupakan sebagian yang memerlukan kacamata baca.

“Menurut  hasil  pemeriksaan, saya memerlukan kacamata baca. Memang selama ini kadang-kadang  saya kesulitan  kalau membaca tulisan yang kecil,” kata Bagas. “Untungnya, banyak teman yang baik. Mereka dengan senang hati akan membantu saya,” imbuhnya.

Para siswa yang tidak menggunakan kacamata baca berasal dari keluarga yang berekonomi lemah. Mereka sebenarnya telah lama menginginkan memiliki kacamata baca, namun karena keterbatasan  ekonomi orang tuanya, mereka hanya memendam keinginannya tersebut dalam hati.  Mereka menyadari harga kacamata baca mahal  untuk ukuran kantong orang tuanya. Kendati demikian para siswa tersebut  tetap  rajin  menuntut ilmu di tengah keterbatasan penglihatannya.

Oleh  karena  itu, kegembiraan  menyelimuti hati para siswa berekonomi lemah tersebut atas kegiatan  bantuan kacamata yang diusung oleh BCA. Dalam kegiatan ini BCA menggandeng atau bekerja sama dengan Yayasan Berani dan PT Berkat AIIA. Sekolah  menyambut baik  pelaksanaan  kegiatan  ini. Diharapkan bantuan kacamata baca bagi siswa yang membutuhkan dapat memperlancar proses belajar.

“Saya tentu  senang sekali mendapat bantuan kacamata baca. Kacamata akan diberikan bulan depan,” ungkap Bagas dengan wajah ceria.

Hal senada diungkapkan Rangga. “Bantuan ini sangat berguna bagi saya. Apalagi sebentar lagi saya akan menghadapi ulangan tengah semester dan akhir semester. Biar lebih lancar belajar,” katanya dengan nada gembira.

Kegiatan  pemeriksaan mata  juga diselenggarakan  di beberapa  sekolah lain di Gunungkidul, yakni di tiga  sekolah di Ponjong, tiga  sekolah di Semanu, dan empat sekolah di Karangmojo.  Sekolah-sekolah tersebut merupakan sekolah binaan dari Bakti BCA. Pemeriksaan dilakukan oleh dua  petugas pemeriksa mata dan seorang koordinator.

Program  pemeriksaan  mata  dan  pemberian  bantuan  kacamata  baca tersebut, merupakan salah  satu bentuk implementasi program kegiatan sosial BCA dalam bidang pendidikan. Kegiatan  dilaksanakan  pada  Februari, bertepatan  dengan  peringatan  ulang  tahun  ke-58 BCA.

“Di usia yang ke-58 ini, BCA ingin memaknainya dengan berbagi kepada sesama. Kami menyadari perkembangan BCA hingga saat inipun harus diikuti dengan perkembangan masyarakat di sekitar kami. Oleh karena itu, dalam suka cita ulang tahun yang ke-58, kami melakukan  berbagai  rangkaian kegiatan sosial,” ujar Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja.

Selama  Februari 2015, pemeriksaan mata dan bantuan kacamata baca dilaksanakan di 17 sekolah  binaan BCA di tiga wilayah, yaitu di Gunungkidul  (DIY), Tatakan (Serang), dan Gadingrejo (Lampung). Pada kesempatan ini, BCA menyediakan 1.000 kacamata baca bagi siswa-siswi yang memerlukan.

Dalam  rangka  mendukung  proses belajar di sekolah binaan Bakti BCA, kali ini BCA juga menyerahkan  berbagai  bantuan  kepada  sekolah  binaan berupa bantuan buku untuk perpustakaan  sekolah, pendukung  lab komputer, dan fasilitas lainnya.

“Kami berharap melalui bantuan buku dapat melengkapi dan menambah koleksi perpustakaan sekolah. Hal ini diharapkan juga  dapat  semakin meningkatkan motivasi murid dalam belajar,” ungkap Sekretaris  Perusahaan  BCA Inge Setiawati.

Penyerahan  bantuan  buku  dilakukan oleh pimpinan BCA setempat kepada pihak sekolah
 sumber : http://news.detik.com/read/2015/03/03/085045/2847606/727/kacamata-gratis-untuk-siswa-berekonomi-lemah
  opini :
wahh, mengharukan banget ya kegiatan sosial yang dilakukan BCA. dalam rangka hari ulang tahun BCA yang ke-58 BCA mengadakan kegiatan sosial. kegiatan sosial yang dilakukan oleh BCA tidak biasa lho.. bisa dikatakan LUAR BIASA. BCA mengadakan kegiatan sosial yaitu dengan memberikan kacamata gratis untuk anak anak dengan kemampuan ekonomi tidak mampu yang mengalami cacat mata.
menurut saya pribadi, mata merupakan indera penting dalam tubuh manusia. kita menggunakan mata untuk kegiatan kita sehari hari, jika kita terkena cacat mata tentu saja daya akomodasi mata kita menjadi berkurang dong.. dan tentu saja jika semakin lama kita mengalami cacat mata tetapi kita tidak melakukan pengobatan dengan menggunakan kaca mata, cacat mata kita semakin lama semakin bertambah. dan malahan akan semakin parah. maka dari itu, kegiatan sosial BCA ini saya katakan benar benar mengharukan. tidak hanya pemberian sembako, obat obat an, uang, yang sangat penting untuk disumbangkan. tetapi pemberian kacamata yang memang juga penting bagi kesehatan mata juga sangat penting, dan jarang sekali diperhatikan. selamat kepada BCA yang telah memberikan waktu dan sumbangan untuk anak anak tidak mampu. semoga Tuhan membalas jasamu.. God bless!








Kamis, 26 Februari 2015

treasure from neptune


Hari ini aku bermimpi 
 Aku bermimpi  menjadi seseorang yang berarti 
sejak kamu mebuatkan ilustrasi-ilustrasi ini, aku merasa mimpiku semkin dekat.
belum pernah sedekat ini 
Hari ini aku juga bermimpi 
 Aku bermimpi bisa selamanya bersama kamu
 Aku bermimpi bisa berbagi dunia itu bersama kamu dan ilustrasimu.
Bersama kamu, aku tidak takut lagi jadi pemimpi
Bersama kamu aku ingin memberi judul untuk catatan ini
Karena hanya bersama kamu
segala terasa ada,
segala terasa dekat,
segala sesuatu benar.
Dan bumi hanya sebutir debu dibawah telapak kaki kita

-un 2015- thanks

Minggu, 25 Januari 2015

Kisah telephon genggam




            Orang orang berkata jika memiliki banyak kesamaan berarti mereka cocok. Tapi tidak denganku, menurutku itu merupakan hal keberuntungan. Keberuntungan saja umur nya sama, bulan dan tanggal nya sama, makanan kesukaan nya sama, bahkan sampai warna kesukaan nya bisa saja sama.
Semua itu aku berbeda. Dari segi makanan. Aku sangat menyukai makanan yang berbau pedas. Sedangkan dia sama sekali tidak bisa makan pedas. Aku sangat menyukai warna warna cerah. Sedangkan dia warna kesukaan nya adalah warna warna yang berbau gelap. Kami berbeda, justru itu yang membuat kami satu. Itu menurut aku pribadi.
            Ini cerita kami. Aku dan kamu adalah korban keegoisan jarak dan ketidakberdayaan waktu. Menurutku kami sangat hebat, sudah berjalan sejauh ini bersama – berdua. Memang sii di tempat yang berbeda. Kita tak tampak lelah, berjuang melawan jarak dan waktu yang aku anggap semua itu sebagai orang ketiga.
            Memang, sangat bertolak belakang dengan pasangan lain yang dengan mudahnya menggengam, saling bertatap muka, melewati hari hari bersama, berdekatan. Kami pun tak dapat berdampingan ketika tiba tiba kesedihan menghampiri, sekedar mengusap punggung untuk menenangkan. Tak semudah itu.
            Untung nya kita hidup di jaman modern, cukup klik satu tombol sudah pasti terhubung. Hehe. Setiap harinya aku selalu tak sabar untuk menunggu malam ketika senja menjelang. Untuk saling menyapa, menyuarakan rindu, berbagi cerita tentang indahnya hari, mungkin juga tentang betapa tak berbelaskasihannya jarak itu. Apa saja lah. Walau hanya sebatas telephon genggam.
            Banyak orang yang heran melihat aku tertawa, tersenyum, menangis, bahkan sampai memeluk telepon genggam milikku. Aku pribadi pun kadang tak memikirkan lingkaran mata panda yang setiap malah setia menemani kelopak mata. Akibat kurang tidur atau keasyikan bercerita. Itu sudah jadi makanan sehari hari aku.
            Mendoakan nya adalah hal yang paling sederhana yang selalu aku lakukan. Karena kata orang mendoakan berarti memeluk dari jauh. Hahaa.. aku sii percaya percaya aja, karena ga ada salahnya kan mendoakan orang.
            Semuanyaa iniBener bener ngajarin banget apa itu arti dari mahal nya kesetiaan. Tentang kepercayaan, ooo iyaa tentang kepercayaan, kalimat yang pentinnnggggggg buaaanggeett untuk diinget, prasangka buruk itu adalah kebodohan yang paling bodoh. Juga ngajarin kita arti perjuangan. Semuanya nuntut aku buat terus berjuang, sampai aku nemuin titik bahagia yang akan membuat dunia cemburu.

Ini kisahku. Di tulis tanggal 21 desember 2014 16:34WIB di tulis oleh cewe puitis yang ngiler banget kalo liat cowo romantic –Rosalina Wahyudi-