Kamis, 25 September 2014

Pendidikan Karakter Siswa.



Di dalam kurikulum 2013 PENDIDIKAN KARAKTER merupakan salah satu kunci penting selain pelajaran. Di dalam kehidupan bermasyarakat pun pendidikan karakter sangat dibutuhkan. Lalu apakah SMP Pius sudah menerapkan pendidikan karakter secara total? Menurutku pendidikan karakter di tentukan dari kesadaran diri masing masing anak.


GURU/ PEMBIMBING merupakan panutan penting anak untuk berkarakter baik. Guru memang di tuntun untuk menjadi orang yang perfect “sempurna”, karena guru juga manusia pasti pernah melakukan kesalahan. Tetapi guru dituntut untuk  bertingkah laku ramah, sabar, penyayang, perhatian. Pengalamanku pribadi sebagai siswa, jika aku dibentak tidak akan membuat aku menjadi berubah, melainkan membuat aku menjadi malas, sungkan bahkan benci sekalipun terhadap mata pelajaran guru tersebut. Aku lebih suka diingatkan secara halus, lebih di perhatikan, diberi tahu kesalahanku, dan pada akirnya aku diberi jalan keluar. Mungkin karena anak itu bandel, nakal, urakan, sering kali membuat guru yang melihatnya emosi. EMOSI inilah yang harus di gantikan dengan “KESABARAN”. Aku akui, memang mengubah karakter seseorang tidak semudah membalikan telapak tangan. Tetapi itu mrupakan salah satu contoh pembentukan karakter.

Yang kedua:

                Kegiatan bina iman, terdengar seperti sesuatu yang membosan kan di telinga siswa. Tetapi kegiatan ini cukup baik untuk membenahi karakter siswa. Kenapa begitu? Karena kegiatan ini mendekatkan siswa akan Tuhan Allah, dan menuntun untuk mematuhi perintah Nya. Dengan ini karakter siswa akan terbentuk dengan rapi. Lalu mengapa hanya siswa Katholik saja yang mengikuti bina iman? Padahal masih banyak pendamping yang beragama kristen dan muslim?

                Yang ketiga

                Guru Bimbingan, metode ini metode yang paling bagus diterapkan untuk pembentukan karakter. Tetapi mengapa hanya siswa kelas sembilan saja yang mempunyai guru bimbingan? Padahal anak kelas tujuh-delapan juga banyak yang mempunyai trauma / tekanan batin. Pasti jawaban anda dalam hati , karena kelas sembilan yang akan menempuh ujian, karena kelas sembilan budrek memikirkan pelajaran yang banyak nya bukan main, belom lagi ada TUC TUC. Jawaban jawaban tersebut memang sangat tepat. Kelas sembilan sangat membutuhkan guru bimbingan, guru bimbingan memang baiknya di khusus kan untuk anak kelas sembilan. Tetapi tidak ada salahnya juga jika anak kelas tujuh-delapan ikut dibenahi karakternya, melalui program guru bimbingan ini. Tidak perlu terlalu ketat dan terlalu formal seperti anak kelas sembilan, disini yang berperan penting adalah walikelas masing masing siswa. Karena trauma / tekanan batin dapat mengubah prestasi siswa, yang lebih parah nya, dapat mengubah karakter seseorang yang tadi nya baik menjadi buruk.

                DIBERI KEPERCAYAAN


                Di beri kepercayaan, misalnya menjadi ketua OSIS, ketua kelas, bendahara atau perilaku sehari hari di kelas sangat dibutuhkan sikap jujur. Sikap jujur itu dari diri kira sendiri. Jika kita berdoa kepada Tuhan untuk mengubah kita menjadi orang yang jujur, tidaklah bisa! Tuhan memberi kesempatan kita untuk memilih mana yang bak mana yang buruk, Dia tetap menyediakan kesempatan instan yang menguntungkan kita. Tinggal bagaimana cara kita menanggapi dan merespon itu semua. Itu sangat menentukan karakter kita, ingat! “karakter seseorang itu di tentukan dari kesadaran diri masing masing pribadi” 

 -rosalina wahyudi-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar